Akun terbatas

Sabtu, 31 Juli 2010

Benarkah Jika Sholat dan Doa Naik Ke Langit?

Kita mungkin pernah bertanya kenapa harus solat menghadap Kiblat, juga kenapa harus ada Ibadah Thawaf, Ini juga sering jadi perenungan saya seperti ini :

1. Ketika mempelajari Kaidah Tangan Kanan (Hukum Alam), bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas. Arah ditunjukkan arah 4 jari, dan arah ke atas ditunjukkan oleh Arah Jempol.


2. Dengan pola ibadah thawaf dimana bergerak dengan jalan berputar harus berlawanan jarum jam, ini menimbulkan pertanyaan, kenapa tidak boleh terbalik arah, searah jarum jam misalnya.


3. Kenapa Solat harus menghadap Kiblat, termasuk dianjurkan berdoa dan pemakaman menghadap Kiblat
4. Kenapa Solat Di Masjidil Haram menurut Hadist nilainya 100.000 kali dari di tempat sendiri.
5. Singgasana Tuhan ada di Langit Tertinggi

Dari perenungan didapat :
1. Solat dan Doa adalah pemujaan terhadap Tuhan Semesta Yang Maha Tunggal, kita memerlukan hubungan intens dengan-Nya. Sehingga tercipta Hubungan Sang Pencipta dan yang diciptakan (makhluk) secara dua arah
2. Pada saat Solat dan Doa kita yakin mengeluarkan energi, Pikiran dan Hati yang Fokus/Konsentrasi adalah generatornya. Sebagaimana kita bekerja yang mengeluarkan energi, dan dari energi tersebut menjadikan hasil, barang dan jasa. Hukum Kekekalan Energi mengatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan hanya dapat berubah bentuk, lalu kemana Energi Solat dan Doa kita?
3. Solat diharuskan menghadap Kiblat, berarti arah Energi terfokus ke arah Kiblat dan akan bertanya lagi setelah dari Kabah akan kemana larinya Energi solat?
4. Kalau Solat Berjamaah nilainya lebih tinggi 27 kali lipat.
5. Di Kabah ada ibadah Thawaf yang kapan saja orang boleh melakukannya tanpa terikat aturan waktu.

Perenungan Sintesa :
1. Energi Solat dan Doa dari individu atau jamaah seluruh dunia terkumpul dan terakumulasi di Kabah setiap saat, karena Bumi berputar sehingga solat dari seluruh Dunia tidak terhenti dalam 24 jam, misal orang Bandung solat Dzuhur, beberapa menit kemudian orang Jakarta Dzuhur, beberapa menit kemudian Serang Dzuhur, Lampung dan seterusnya. Belum selesai Dzuhur di India Pakistan, di Makasar sudah mulai Ashar dan seterusnya. Pada saat Dzuhur di Jakarta di London Sholat Subuh dan seterusnya 24 jam setiap hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.
2. Energi yang terakumulasi dan bertumpuk akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam yang dilakukan jamaah Makah sekitarnya dan Jamaah Umroh / Haji yang dalam 1 hari tidak ditentukan waktunya.
3. Maka menurut implikasi hukum Kaidah Tangan Kanan bahwa Energi yang terkumpul akan diputar dengan Tawaf dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit. Selamanya sampai tidak ada manusia yang solat dan tawaf (kiamat?).


4. Untuk simplifikasi pemahaman kira-kira dapat di analogikan proses ini dengan internet, sebagai berikut :
a. Solat individu dianalogikan dengan PC,
b. Solat menghadap kiblat adalah arah koneksi (menghadap Kiblat adalah fisik lahir terlepas dari isi doa)
c. Tawaf adalah Router Utama yang bertindak sebagai generator
d. Energi ke atas adalah Hyper Main Bandwith menuju Maha Server di Singgasana Tuhan
e. Speed Koneksi individu pelaku solat ditentukan tingkat ke Khusuan dan ke Iklasan (PC= Kualitas Operating System, kualitas Hardware, Kualitas Software, tingkat kontaminasi virus, Struktur Data, Kelengkapan Pheriferal, dan kekokohan firewall dari virus/trojan/malware/secam (Setan)).
f. Koneksi yang sempurna tentu akan memudahkan Penyembahan pada Tuhan (up load) dan memahami sepenuhnya Kehendak Tuhan. Sehingga konon jika solat orang beriman akan membuat batin lebih tenang dan jiwa lebih sehat (download upgrade, anti virus, nambah ilmu, keberkahan, keselamatan, kasih sayang, kearifan, rejeki lahir batin dsb)
g. Niat adalah start up total yang terealisasi, mulai Sistem Operasi, Kesiapan Hardware dan Sotware, fokus koneksi. Karena niat jika tidak direalisasikan dengan fokus hardware (Wudu, gerakan fisik menghadap Kiblat, gerakan solat, pengertian doa solat) dan software (Hati/rasa dan Pikiran secara virtual menghadap Maha Raja Pencipta) dihawatirkan koneksi tidak terjadi, dan energinya akan terbuang tidak terfokus. Jika hukum kekekalan energi berlaku, maka energi solat akan tidak sampai dan disinyalir akan dimanfaatkan oleh setan untuk memperkuat diri.

5. Orang yang solat di Masjidil Haram mendapat point 100.000 kali, mudah dimengerti karena solatnya pada kumparan energi dari jamaah solat di seluruh dunia yang berkumulasi dan bertumpuk. Sehingga speednya lebih tersundul dan lebih dekat dengan access point Router Utama (Kabah).
6. Kalau solat berjamaah akan mendapat point 27 kali, kira-kira itu diibaratkan penyatuan energi dari para jamaah sehingga speed untuk naik ke Langit 27 kali lebih cepat. Kira-kira analoginya jika solat sendiri 60 kbps (khusu), maka dengan solat berjamaah menjadi 1,62 Mbps.
7. Kenapa ada pula anjuran solat rawatib dan solat-solat sunat, dhuha, tahajud, tarawih, dan doa menghadap Kiblat, kira-kira dapat dianalogikan makin sering Koneksi dengan Tuhan akan semakin baik dan speed koneksinya makin masive. Dan sebaliknya apabila solatnya malas-malasan dan terpaksa, kemungkinan DC (disconected) akan sering atau lemot koneksinya.
8. Bumi bertawaf, ya analogi tawaf di Kabah, karena berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Dan akan kiamat apabila berputar dengan sebaliknya (matahari terbit dari Barat).
9. Malaikat pun bertawaf di suatu tempat (galaxy?), analogi tawaf Kabah, tentu arah putarannya berlawanan jarum jam dan arah energinya ke atas pula. Ini sedikit hipotesa, bahwa energi yang naik ke langit dari Bumi tadi akan terkumpul di tempat tawaf para Malaikat untuk diteruskan dan diperkuat menuju Singgasana Tuhan Yang Maha Perkasa.

Renungan Kesimpulan
1. Solat dan Doa, diyakini akan sampai ke langit menuju Singgasana Tuhan selama memenuhi kira-kira persyaratan uraian di atas dengan sintesa (gabungan/Ekstrasi) renungan hukum agama dan hukum alam, karena dua-duanya ciptaan Tuhan juga.
2. Memantapkan kita dalam beribadah solat khususnya dan menggiatkan diri untuk selalu on-line 24 jam dengan Tuhan, sehingga jiwa akan selalu terjaga dan membuahkan segala jenis kebaikan yang dilakukan dengan senang hati (iklas).
3. Menjawab kalo solat itu tidak menyembah batu (Kabah), tapi menggunakan perangkat alam untuk menyatukan energi solat dan doa untuk mencapai Tuhan dengan upaya natural manusia.
4. Tuhan Maha Pandai, Maha Besar dan Maha Segalanya

Selasa, 13 Juli 2010

Daftar Madrasah yang disamakan dengan Al-Azhar Cairo, Mesir

Daftar Ijazah (MA/SMA dan MTs/SMP) serta Pondok Pesantren se-Indonesia yang setara (mu’adalah) dengan SMA dan SMP Al-Azhar Mesir sebagai berikut:

1. Madrasah Aliyah Negeri/MAN Seluruh Indonesia, disamakan dengan SMA Al-Azhar:
2. Madrasah Tsanawiyah Negeri/MTsN Seluruh Indonesia disamakan dengan SMP Al-Azhar;

Jawa Timur:
1. Madrasah “Miftahul Ulum” (مفتاح العلوم), Palisingkar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA-Al Azhar);
2. Madrasah Muallimin dan Muallimat, Pondok Pesantren “Bahrul Ulum” (بحر العلوم), Tambak Beras Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Pendidikan Agama “Sunan Ampel” (سونان أمفيل), Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
4. Kulliyatul Muallimin Al Islamiyah, Pondok Modern Darussalam, Gontor Ponorogo Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. Madrasah Islam Darul Ulum (مدرسة دار العلوم الإسلامية), Banyuanyar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
6. Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah, Pondok Pesantren Al Amin, Prenduan Sumenep Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Madrasah “Amanatul Ummah” (مدرسة أمانة الأمة), Sulan Karto, Surabaya Jatim (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al-Azhar);
8. Kulliyatul Mu`allimin Al Islamiyah (معهد القرآن الكريم), (Ijazah MA dan MTS disamakan dengan SMA dan SMP Al-Azhar);
9. Madrasah Tsanawiyah Islamiyah, Denanyar Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
10. Madrasah “Miftahul Ulum” (مدرسة مفتاح العلوم), Lumajang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
11. Madrasah Manba`ul Ulum Bata-bata (مدرسة منبع العلوم باتا باتا الإسلامية), Pamekasan Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
12. Kulliyatul Muallimin al Islamiyah, Pondok Modern Al Iman Jawa Timur (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al-Azhar);
13. Madrasah Tsanawiyah Diniyah, Pondok Pesantren “Ass Saidiyah " (السعيدية), Tambak Beras Jombang Jawa Timur. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
14. Pondok Pesantren Sidogiri. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

Jawa Tengah:
1. Yayasan “Raudhatul Ulum al Islamiyah (مؤسسة روضة العلوم الإسلامية), Guyangan Trangkil Pati Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
2. Madrasah Islamiyah “Mathaliul Falah” (مطالع الفلاح), Kajen Margoyoso Pati Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Pondok Pesantren Al Anwar Ad Diny (معهد الأنوار الديني), Karangmanggu, Sarang, Rembang Jateng (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
4. Pondok Pesantren “Al Muayyad” (معهد المؤيد الإسلامي), Mangkuyudan, Surakarta, Jateng (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
5. Pondok Pesantren “Takmirull Islam "(تعمير الإسلام), Tegal Sari, Laweyan, Surakarta. (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al-Azhar).
6. Pondok Modern Islam " (المعهد العصري الإسلامي), Surakarta Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Pondok Pesantren “Nurul Fikri" (نور الفكر ), Jakarta. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

Jawa Barat:
1. Pondok “Persatuan Islam/Persis” (معهد الاتحاد الإسلامي), Bandung Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
2. Pondok Attaqwa (معهد التقوى), Bekasi Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Madrasatul Muallimin Al Islamiyah “Darul Qalam” (مدرسة المعلمين الإسلامية بمعهد التربية الإسلامي دار القلم ), Gintung Banten (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
4. Tarbiyatul Muallimin wal Muallimat, Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. SMA PB Sudirman, Cijantung Jakarta Timur (Ijazah SMA disamakan dengan SMA Al-Azhar);

Luar Jawa:
1. Pondok Pesantren “Raudhah Hasanah” (الروضة الحسنة), Medan (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
2. Pondok Pesantren Islam ‘Al Falah” (معهد الفلاح الإسلامي), Lindasan Uling Banjar Baru Kalimantan Selatan (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Madrasah Raudhatul Ulum al Islamiyah (مدرسة روضة العلوم الإسلامية), Sakatiga, Palembang, Indonesia (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al-Azhar);
4. Madrasah “Nahdhatul Ulum al Islami (مدرسة نهضة العلوم الإسلامي) Sakatiga Indralaya Palembang (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. Pondok Modern “Al Ikhlas معهد الإخلاص للتربية الإسلامية الحديثة ” Ciawilor Kuningan Jabar (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
6. KMI Pondok Modern Al Kautsar Al Gontory, Aik Nyambuk, Aik Mil, Lombok Timur NTB. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Pondok Pesantren “Al-Ulum Diniyah Islamiyah " (معهد العلوم الإسلامية), Mesjid Raya Samalanga Kab. Bireuen Aceh. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
8. Ma'had “Nurul Ulum” Yayasan Nurul Hilal, Peureulak Aceh Timur (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
9. Yayasan “Al-Khairat”, Palu Sulawesi Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

*) Sumber: Kantor Urusan Mahasiswa Asing, Islamic Research Academy, Al Azhar el Syarif, Nasr City Cairo Mesir

Daftar Ijazah (MA/SMA dan MTs/SMP) serta Pondok Pesantren se-Indonesia yang setara (mu’adalah) dengan SMA dan SMP Al-Azhar Mesir sebagai berikut:
1. Madrasah Aliyah Negeri/MAN Seluruh Indonesia, disamakan dengan SMA Al-Azhar:
2. Madrasah TsanawiyDaftar Ijazah (MA/SMA dan MTs/SMP) serta Pondok Pesantren se-Indonesia yang setara (mu’adalah) dengan SMA dan SMP Al-Azhar Mesir sebagai berikut:
1. Madrasah Aliyah Negeri/MAN Seluruh Indonesia, disamakan dengan SMA Al-Azhar:
2. Madrasah Tsanawiyah Negeri/MTsN Seluruh Indonesia disamakan dengan SMP Al-Azhar;

Jawa Timur:
1. Madrasah “Miftahul Ulum” (مفتاح العلوم), Palisingkar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA-Al Azhar);
2. Madrasah Muallimin dan Muallimat, Pondok Pesantren “Bahrul Ulum” (بحر العلوم), Tambak Beras Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Pendidikan Agama “Sunan Ampel” (سونان أمفيل), Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
4. Kulliyatul Muallimin Al Islamiyah, Pondok Modern Darussalam, Gontor Ponorogo Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. Madrasah Islam Darul Ulum (مدرسة دار العلوم الإسلامية), Banyuanyar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
6. Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah, Pondok Pesantren Al Amin, Prenduan Sumenep Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Madrasah “Amanatul Ummah” (مدرسة أمانة الأمة), Sulan Karto, Surabaya Jatim (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al-Azhar);
8. Kulliyatul Mu`allimin Al Islamiyah (معهد القرآن الكريم), (Ijazah MA dan MTS disamakan dengan SMA dan SMP Al-Azhar);
9. Madrasah Tsanawiyah Islamiyah, Denanyar Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
10. Madrasah “Miftahul Ulum” (مدرسة مفتاح العلوم), Lumajang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
11. Madrasah Manba`ul Ulum Bata-bata (مدرسة منبع العلوم باتا باتا الإسلامية), Pamekasan Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
12. Kulliyatul Muallimin al Islamiyah, Pondok Modern Al Iman Jawa Timur (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al-Azhar);
13. Madrasah Tsanawiyah Diniyah, Pondok Pesantren “Ass Saidiyah " (السعيدية), Tambak Beras Jombang Jawa Timur. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
14. Pondok Pesantren Sidogiri. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

Jawa Tengah:
1. Yayasan “Raudhatul Ulum al Islamiyah (مؤسسة روضة العلوم الإسلامية), Guyangan Trangkil Pati Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
2. Madrasah Islamiyah “Mathaliul Falah” (مطالع الفلاح), Kajen Margoyoso Pati Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Pondok Pesantren Al Anwar Ad Diny (معهد الأنوار الديني), Karangmanggu, Sarang, Rembang Jateng (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
4. Pondok Pesantren “Al Muayyad” (معهد المؤيد الإسلامي), Mangkuyudan, Surakarta, Jateng (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
5. Pondok Pesantren “Takmirull Islam "(تعمير الإسلام), Tegal Sari, Laweyan, Surakarta. (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al-Azhar).
6. Pondok Modern Islam " (المعهد العصري الإسلامي), Surakarta Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Pondok Pesantren “Nurul Fikri" (نور الفكر ), Jakarta. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

Jawa Barat:
1. Pondok “Persatuan Islam/Persis” (معهد الاتحاد الإسلامي), Bandung Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
2. Pondok Attaqwa (معهد التقوى), Bekasi Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Madrasatul Muallimin Al Islamiyah “Darul Qalam” (مدرسة المعلمين الإسلامية بمعهد التربية الإسلامي دار القلم ), Gintung Banten (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
4. Tarbiyatul Muallimin wal Muallimat, Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. SMA PB Sudirman, Cijantung Jakarta Timur (Ijazah SMA disamakan dengan SMA Al-Azhar);

Luar Jawa:
1. Pondok Pesantren “Raudhah Hasanah” (الروضة الحسنة), Medan (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
2. Pondok Pesantren Islam ‘Al Falah” (معهد الفلاح الإسلامي), Lindasan Uling Banjar Baru Kalimantan Selatan (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Madrasah Raudhatul Ulum al Islamiyah (مدرسة روضة العلوم الإسلامية), Sakatiga, Palembang, Indonesia (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al-Azhar);
4. Madrasah “Nahdhatul Ulum al Islami (مدرسة نهضة العلوم الإسلامي) Sakatiga Indralaya Palembang (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. Pondok Modern “Al Ikhlas معهد الإخلاص للتربية الإسلامية الحديثة ” Ciawilor Kuningan Jabar (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
6. KMI Pondok Modern Al Kautsar Al Gontory, Aik Nyambuk, Aik Mil, Lombok Timur NTB. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Pondok Pesantren “Al-Ulum Diniyah Islamiyah " (معهد العلوم الإسلامية), Mesjid Raya Samalanga Kab. Bireuen Aceh. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
8. Ma'had “Nurul Ulum” Yayasan Nurul Hilal, Peureulak Aceh Timur (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
9. Yayasan “Al-Khairat”, Palu Sulawesi Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

*) Sumber: Kantor Urusan Mahasiswa Asing, Islamic Research Academy, Al Azhar el Syarif, Nasr City Cairo Mesir
ah Negeri/MTsN Seluruh Indonesia disamakan dengan SMP Al-Azhar;

Jawa Timur:
1. Madrasah “Miftahul Ulum” (مفتاح العلوم), Palisingkar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA-Al Azhar);
2. Madrasah Muallimin dan Muallimat, Pondok Pesantren “Bahrul Ulum” (بحر العلوم), Tambak Beras Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Pendidikan Agama “Sunan Ampel” (سونان أمفيل), Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
4. Kulliyatul Muallimin Al Islamiyah, Pondok Modern Darussalam, Gontor Ponorogo Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. Madrasah Islam Darul Ulum (مدرسة دار العلوم الإسلامية), Banyuanyar, Pamekasan, Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
6. Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah, Pondok Pesantren Al Amin, Prenduan Sumenep Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Madrasah “Amanatul Ummah” (مدرسة أمانة الأمة), Sulan Karto, Surabaya Jatim (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al-Azhar);
8. Kulliyatul Mu`allimin Al Islamiyah (معهد القرآن الكريم), (Ijazah MA dan MTS disamakan dengan SMA dan SMP Al-Azhar);
9. Madrasah Tsanawiyah Islamiyah, Denanyar Jombang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
10. Madrasah “Miftahul Ulum” (مدرسة مفتاح العلوم), Lumajang Jatim (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
11. Madrasah Manba`ul Ulum Bata-bata (مدرسة منبع العلوم باتا باتا الإسلامية), Pamekasan Madura (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
12. Kulliyatul Muallimin al Islamiyah, Pondok Modern Al Iman Jawa Timur (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al-Azhar);
13. Madrasah Tsanawiyah Diniyah, Pondok Pesantren “Ass Saidiyah " (السعيدية), Tambak Beras Jombang Jawa Timur. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
14. Pondok Pesantren Sidogiri. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

Jawa Tengah:
1. Yayasan “Raudhatul Ulum al Islamiyah (مؤسسة روضة العلوم الإسلامية), Guyangan Trangkil Pati Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
2. Madrasah Islamiyah “Mathaliul Falah” (مطالع الفلاح), Kajen Margoyoso Pati Jawa Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Pondok Pesantren Al Anwar Ad Diny (معهد الأنوار الديني), Karangmanggu, Sarang, Rembang Jateng (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
4. Pondok Pesantren “Al Muayyad” (معهد المؤيد الإسلامي), Mangkuyudan, Surakarta, Jateng (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al-Azhar)
5. Pondok Pesantren “Takmirull Islam "(تعمير الإسلام), Tegal Sari, Laweyan, Surakarta. (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMP & SMA Al-Azhar).
6. Pondok Modern Islam " (المعهد العصري الإسلامي), Surakarta Indonesia (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Pondok Pesantren “Nurul Fikri" (نور الفكر ), Jakarta. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

Jawa Barat:
1. Pondok “Persatuan Islam/Persis” (معهد الاتحاد الإسلامي), Bandung Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
2. Pondok Attaqwa (معهد التقوى), Bekasi Jawa Barat (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Madrasatul Muallimin Al Islamiyah “Darul Qalam” (مدرسة المعلمين الإسلامية بمعهد التربية الإسلامي دار القلم ), Gintung Banten (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
4. Tarbiyatul Muallimin wal Muallimat, Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. SMA PB Sudirman, Cijantung Jakarta Timur (Ijazah SMA disamakan dengan SMA Al-Azhar);

Luar Jawa:
1. Pondok Pesantren “Raudhah Hasanah” (الروضة الحسنة), Medan (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
2. Pondok Pesantren Islam ‘Al Falah” (معهد الفلاح الإسلامي), Lindasan Uling Banjar Baru Kalimantan Selatan (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
3. Madrasah Raudhatul Ulum al Islamiyah (مدرسة روضة العلوم الإسلامية), Sakatiga, Palembang, Indonesia (Ijazah MTS disamakan dengan SMP Al-Azhar);
4. Madrasah “Nahdhatul Ulum al Islami (مدرسة نهضة العلوم الإسلامي) Sakatiga Indralaya Palembang (Ijazah MTs & MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
5. Pondok Modern “Al Ikhlas معهد الإخلاص للتربية الإسلامية الحديثة ” Ciawilor Kuningan Jabar (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
6. KMI Pondok Modern Al Kautsar Al Gontory, Aik Nyambuk, Aik Mil, Lombok Timur NTB. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
7. Pondok Pesantren “Al-Ulum Diniyah Islamiyah " (معهد العلوم الإسلامية), Mesjid Raya Samalanga Kab. Bireuen Aceh. (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).
8. Ma'had “Nurul Ulum” Yayasan Nurul Hilal, Peureulak Aceh Timur (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar);
9. Yayasan “Al-Khairat”, Palu Sulawesi Tengah (Ijazah MA disamakan dengan SMA Al-Azhar).

*) Sumber: Kantor Urusan Mahasiswa Asing, Islamic Research Academy, Al Azhar el Syarif, Nasr City Cairo Mesir
Dirpontren Minta Pengasuh Ponpes Waspada
Ditulis tanggal : 02 Juni 2010 | Pukul : 10:22:44

Jakarta, Direktur Pendidikan Diniah dan Pondok Pesantren, Choirul Fuad Yusuf minta para pengelola pondok pesantren (Ponpes) untuk meningkatkan kewaspadaan terkait maraknya penipuan berkedok bantuan atas nama Kementerian Agama (Kemenag) untuk pesantren seperti yang marak terjadi di Riau.

"Jangan mudah percaya. Lakukan chek dan rechek," kata Chairul Fuad, melalui telepon kepada ANTARAtatkala ditanyai perihal maraknya penipuan dengan modus berkedok memperoleh bantuan dari Kemenag, di Jakarta, Jumat (21/5)

Choirul mengaku prihatin bahwa peristiwa tersebut telah terjadi di beberapa tempat. Dan yang terakhir kini marak di Provinsi Riau.

Agar hal itu tak terjadi di Ponpes lainnya, ia mengimbau kepada para pengelola dan pengasuh Ponpes untuk meningkatkan kewaspadaan. Utamanya jika ada oknum yang mengatasnamakan dari Kemenag menawarkan bantuan. "Lakukan pengecekan kepada instansi resmi," pinta dia.

Ia menambahkan, jangan cepat mempercayai janji yang disampaikan. Lakukan pengecekan kepada instansi resmi. Jika oknum tersebut menjanjikan untuk menghubungi melalui nomor telepon yang diberikan, jangan dipercayai hal itu.

Bisa terjadi bahwa nomor telepon yang disampaikan itu adalah nomor rekannya sendiri untuk memudahkan penipuan, katanya.

Di Riau, puluhan sekolah agama mengalami penipuan hingga jutaan rupiah dengan berkedok bantuan pembangunan sekolah dengan mengatasnamakan Kementerian Agama (Kemenag) oleh sejumlah oknum.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Drs Asyari Nur di Pekanbaru, Jumat, mengatakan setidaknya terdapat 50 pimpinan pondok pesantren melaporkan hal ini pada Kemenag Riau.

"Pelaku meminta uang, dari Rp5 juta hingga Rp11 juta. Penipuan ini merata terjadi seluruh Riau. Contohnya saja di Rokan hilir terjadi sebanyak 9 kasus. Begitu juga di Dumai maupun di Pekanbaru," jelasnya.

Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa pemilik pondok pesantren tersebut menerima bantuan pembangunan sekolah dari Dirjen Pendidikan Islam, dengan Surat Keputusan (SK) nomor Dj.I/188/2010 tentang penerimaan bantuan dana pembangunan sekolah.

"Surat tersebut juga mencantumkan nama Kakanwil sebagai pihak yang dapat dihubungi. Padahal nomor handphone itu bukan milik saya. Bagi pihak sekolah yang tidak menanyakan langsung kepada kita yang ada di sini (Pekanbaru), maka terpaksa merugi jutaan rupiah. Namun bagi yang mengkonfirmasikan ulang kepada kita, maka terbebas dari penipuan itu," tuturnya.

Lebih lanjut Asyari menjelaskan, tidak hanya meminta sejumlah uang. Parahnya lagi, pelaku juga meminta kiriman pulsa."Tidak mungkin kalau saya meminta uang pulsa kepada pihak sekolah," bantahnya.

Dijelaskannya juga, penipuan ini sudah berlangsung sejak dua tahun belakangan dan diduga dilakukan kepada seluruh sekolah yang ada di Indonesia. (Sumber PINMAS Kemenag RI)


sumber :

Sabtu, 03 Juli 2010

Keajaiban Air Zam-zam


Kehadirannya tak bisa dilepaskan dari sejarah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Air yang paing baik di muka bumi ini adalah air zam zam. Selain bersih, air zam zam juga mengandung banyak khasiat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Berjuta juta jamah haji setiap tahunnya mengambil air dari sumur zam zam, namun sumur tersebut tak pernah kering, konon menurut kisahnya, air zam zam tersebut dipakai untuk mensucikan hari Rasulullah sebelum menjalani Isra’ Mi’raj.

Bagaimana asal mula air zam zam ?

Keberadaan air zam zam ini tak dapat dilepaskan dari sejarah Nabi Ibrahin dan Ismail. Jejakan kaki Ismail (waktu masih kecil), saat ditinggalkan bersama Siti Hajar oleh Nabi Ibrahim di padang nan gersang, menjadi lantaran bagi memncarnya sumber air zam zam tersebut, Allah terus melanggengkan pancaran air zam zam tersebut hingga detik ini. Sumber air zam zam tersebut berada di dalam kompleks Masjidil Haram, akan tetapi saat ini pintu masuk air zam zam telah ditutup oleh pemerintah Arab Saudi. Penutupan ini dilakukan untuk memperlancar pelaksanaan thawaf, pintu tersebut memang berada di jalur pelataran thawaf, sehingga saat ini para jamah haji mengambil air zam zam sepuasnya di sisi Masjidil Haram.

Fakta mengenai air zam zam

1. Air zam zam disebut sebut mempunyai kandungan mineral kalsium, magnesium dan fluorida yang cukup tinggi.

2. sumur zam zam berada dalam wadi Ibrahim yang mengalir melalui kota suci Makkah Al Mukarromah.

3. sumur zam zam kini berada dalam ruang bawah tanah, dilindungi oleh panel panel kaca sehingga sumur bisa terlihat dengan jelas akan tetapi ruangan tersebut tidak terbuka untuk umum.

4. sumur zam zam digali secara manual, dalamnya 30,5 m. diameter bagian dalamnya antara 1,08 hingga 2,66 m.

5. penyedotan air zam zam kini menggunakan pompa listrik

6. sebelum didistribusikan pada konsumen dan dibawa ke Madinah, air zam zam disaring beberapa kali. Penyaringan pertama menggunakan penyaringan pasir, penyaring mikro dan pemusnahan kuman dengan ultra violet.

7. untuk menjamin kualitas dan ketersediaan air zam zam, pemerintah Arab Saudi mendirikan Zam Zam Studies and Research Center.

Apakah air zam zam akan habis ?

sebuah pertanyaan yang sangat menantang, sebuah uji coba telah dilakukan yakni uji pemompaan sumur zam zam sebanyak 8000 liter/detik selama kurang lebih 24 jam menunjukkan tingginya air menurun dari 3,23 m dibawah tanah hingga 12,79 m, dan lalu menjadi 13,39 meter. Setelah itu tinggi air berhenti merosot. Air kembali naik ke 3,9 m dibawah tanah hanya 11 menit setelah pemompaan dihentikan. Adanya kemungkinan air yang masuk lewat lapisan tanah meuju sumur berasal dari retakan batuan di gunung gunung di sekitar Makkah, jadi air zam zam takkan pernah habis.

subhanallah

Wali Kota Muslim, Pimpin Wilayah Yahudi di Amerika

Kekuasaan Allah SWT terlihat begitu nyata di salah satu kota di Amerika Serikat (AS), Teaneck, yang masuk wilayah Bergen, New Jersey. Di kota yang berpenduduk mayoritas Yahudi ini baru saja terpilih seorang wali kota bernama Mohammed Hameeduddin. Dia adalah wali kota pertama yang beragama Islam di wilayah yang didominasi Yahudi tersebut.

Dua tahun lalu, dia terpilih menjadi anggota dewan kota setempat. Jumat (30/6) waktu setempat, Dewan Kota Teaneck menggelar pemilihan untuk menentukan seorang wali kota. Dari tujuh anggota dewan kota, Hameeduddin, berhasil meraih lima suara. Dalam pemilihan tersebut, dia bersaing dengan seorang kandidat bernama Lizette Parkaer. Sejak tahun 2006, perempuan yang satu ini telah menjabat sebagai wakil wali kota setempat. Selain menjadi wakil wali kota, dia juga menjadi anggota dewan kota.

Dalam pemilihan itu, Parker hanya mendapat dua suara, yakni satu suara dari dirinya, dan satu lagi dari seorang anggota dewan kota, Barbara Toffler. Jika terpilih, Parker akan menjadi perempuan pertama yang bisa menjadi wali kota di wilayah tersebut. Namun kenyataannya dia gagal. Para pendukung Parker kemudian menganggap kekahalan calonnya itu lebih karena faktor gender.

Sebagian warga Yahudi setempat pun melihat terpilihnya Hameeduddin dengan sikap skeptik. Mereka khawatir, wali kota terpilih akan memimpin wilayah tersebut dengan interes pribadi yang kuat. Kekhawatiran itu tidaklah dominan. Kini Teaneck memiliki 14 sinagog (tempat peribadatan Yahudi), dan banyak toko-toko alat perlengkapan masyarakat Yahudi

Kamis, 01 Juli 2010

Berbela Sungkawa

Segenap keluarga besar Madrasah Mishbahul Falah Klayusiwalan menyampaikan bela sungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya KH.Humam Suyuthi, Pengasuh Pondok pesantren Raudlatul Ulum Guyangan, Trangkil, Pati. Semoga semua amal baik diterima oleh Allah SWT